Search

Minggu, 19 Juli 2015

Tuhan Mengenal Siapa Kepunyaan-Nya

Tidak pernah ada Bapa yg tdk mengenali anak-anaknya.
Dimana pun anak-anaknya berada, Bapa tdk akan pernah melepaskan perhatiannya.

Guillemot adalah sejenis burung laut kecil yg terdapat di bagian utara samudera atlantik dan pasifik. Burung ini hidup berkelompok sampai ribuan ekor di satu wilayah yg tdk begitu luas.
Burung-burung itu hidup dgn berdesakan dan telur-telurnya diletakkan secara berdampingan dan sejajar di pinggiran tebing.
Bentuk telurnya pun sama, bulat.
Herannya, sang induk tdk pernah salah untuk mengenali telurnya. Dia akan mengembalikan telurnya ketempat semula apabila telurnya dipindah ke tempat lain.

Tuhan Yesus sangat mengenali diri kita. Tuhan dapat menyelami setiap hati kita. Dia mengetahui emosi dan pikiran kita.
Tuhan tdk pernah meninggalkan kita sedetikpun. Dari pagi hingga malam, sampai kita tertidur, Tuhan Yesus tetap terjaga untuk kita.
Dia mengenal kita. Bila kita menjauh dan terhilang, Tuhan akan membawa kita kembali ke jalanNya.

Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya.
(2 Timotius 2:19)

Rabu, 15 Juli 2015

Ketika Aku Bersedia untuk Diproses Tuhan

(Kisah Seorang Sahabat)

Lahir dalam keluarga Kristen, tinggal di kota dengan mayoritas penduduk Kristen, tidak membuat hidupku lebih mudah dijalani. Sama seperti kebanyakan anak muda, aku pun bergumul dengan berbagai masalah, terutama dalam proses pencarian jati diri. Keluargaku berantakan, dan sejak kecil aku kehilangan kasih sayang orangtua, khususnya papa. Aku tumbuh sebagai anak yang haus kasih sayang, dan dengan mudah aku dipengaruhi oleh teman-temanku untuk mencari kasih di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Kehausanku akan kasih seorang papa membawa aku kemudian terlibat dalam hubungan homoseksual.

Awalnya aku merasa baik-baik saja. Bukankah wajar kita mencari komunitas yang mau menerima kita, mengasihi kita, dan peduli pada kebutuhan kita? Pikiranku membela diri. Aku hanya berusaha mencari kasih sayang yang tidak kutemukan di dalam keluarga. Aku bersyukur untuk pasanganku. Aku yang tadinya sudah suam-suam kuku di gerejaku, bahkan diajak pasanganku untuk kembali mencari Tuhan. Aku mengikutinya ke gereja, dan dilayani hingga menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Kami aktif melayani. Aku bahkan merayakan Natal bersama dengan keluarganya. Tidak ada yang menegur kami, karena mereka tidak tahu bahwa kami adalah pasangan gay.

Pada akhirnya, firman Tuhan sendirilah yang menegurku. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa hubungan antara sesama jenis adalah dosa dan kekejian di mata Tuhan (Imamat 20:13; 1 Korintus 6:9-10). Namun, untuk keluar dari dunia yang telah kuhidupi selama bertahun-tahun lamanya, sangatlah sulit. Dengan berbagai cara aku berusaha membenarkan diri. Bukankah Tuhan yang menciptakan aku seperti ini? Bukankah aku tidak merugikan orang lain? Bukankah yang penting aku hidup dalam “kasih”?

Amsal 16:2 menegurku dengan keras, “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” Tuhan tahu betul apa yang ada di dasar hatiku. Tuhan tahu kalau aku lebih percaya kata hatiku sendiri daripada percaya firman-Nya. Tuhan tahu kalau aku lebih mengasihi kenikmatan hubunganku dengan pasanganku daripada mengasihi-Nya. Aku sangat menyesal telah melangkah terlalu jauh dalam hubunganku dengan sesama jenis, namun aku juga merasa tidak punya harapan lagi untuk dapat dipulihkan.

Bersyukur bahwa Tuhan tidak meninggalkanku. Ketika aku bersungguh-sungguh mencari-Nya dengan segenap hati, Dia memampukanku untuk akhirnya bisa lepas dari pola hidup yang lama. Selama 3 tahun lebih aku berjuang melawan godaan untuk kembali berhubungan dengan sesama jenis. Jujur saja, hingga kini godaan yang sama masih kerap mengganggu, namun firman Tuhan menjadi benteng pertahananku. Adakalanya sikap orang-orang di sekitarku membuat aku ingin kembali saja ke duniaku yang lama, namun tantangan itu juga menyadarkanku bahwa yang lebih penting adalah penilaian Tuhan, bukan manusia. Ketika aku merasa nyaris putus asa dan mulai menyalahkan situasi atau orang lain sebagai penyebab masalahku, firman Tuhan mengingatkan aku bahwa semua ini terjadi bukan karena salah siapa-siapa, tetapi “karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan” di dalam diriku (Yohanes 9:3). Aku pun dikuatkan untuk tetap bergantung kepada Tuhan saja. Aku menyadari bahwa hidup ini bukan sekadar untuk memuaskan keinginan hatiku belaka, tetapi untuk memuliakan Tuhan, Pencipta hidupku.

Dalam budaya serba instan di abad ini, kebanyakan kita menghendaki segala sesuatu bisa terwujud dengan cepat. Termasuk dalam perjalanan iman kita. Kita berharap begitu percaya kepada Yesus, semua masalah kita bisa langsung beres, semua orang mendukung kita, dan keberhasilan mengejar kita tanpa kita perlu berusaha. Faktanya, kita hidup dalam dunia yang tidak ideal, dan firman Tuhan memberitahu kita bahwa an firman Tuhan memberitahu kita bahwa perjalanan kita tidak akan mulus-mulus saja.

Proses pembentukan Tuhan bagi setiap kita mungkin berbeda-beda. Apa yang kualami mungkin tidak sama dengan apa yang kamu alami. Tetapi satu hal yang pasti, kita perlu sabar dengan yang namanya proses. Perhiasan emas yang indah dan tinggi nilainya, dibentuk lewat proses pemurnian dan pembentukan yang panjang. Tidak terjadi begitu saja. Seringkali hidup kita tidak mengalami perubahan apa-apa karena kita tidak sabar dalam proses, takut untuk diproses, atau tidak mau diproses oleh Tuhan. Kita memilih kembali pada pola hidup kita yang lama.

Apapun yang teman-teman alami di masa lalu, yuk kita sama-sama berjuang menjalani hidup ini ke depan! Mari luangkan waktu untuk terus isi pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan, di manapun kita berada, agar kita tidak mudah terpengaruh oleh pola pikir dunia. Ada saatnya kita mungkin akan jatuh, tetapi Tuhan selalu mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita bangkit kembali. Dia Mahatahu dan memahami segala pergumulan kita, Dia tidak akan membiarkan kita sendirian. Amsal 16:32 menyemangati kita dalam menjalani proses pembentukan Tuhan, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”

Minggu, 05 Juli 2015

"Tuhan selalu memberi hari yg baik"


Hari ini adalah hari yg telah dijadikan oleh Tuhan, oleh sebab itu marilah kita bersuka untukNya.
Tuhan sudah memberikan kita kesempatan untuk hidup dan menikmati hari-hari dan selalu mencurahkan berkat-berkatNya.
Tidak ada hari yg tdk baik. Semua hari itu baik. Semua tergantung bagaimana cara kita memperlakukan hari-hari itu.
Ada beberapa cara untuk menjadikan hari itu baik.

1. Awali hari bersama Tuhan >>
Berdoalah kepada Tuhan sebelum kita menjalani semua aktifitas kita. Doa dapat membuat semua perkerjaan kita menjadi fokus kepada hal-hal yg baik. Dgn doa, maka Tuhan akan menyertai dan memberkati semua yg telah kita kerjakan.

2. Buatlah rencana pekerjaan >>
Susunanlah semua jadwal perkerjaan yg akan kita kerjakan hari ini. Lakukan semua pekerjaan itu dgn optimis, karna bila kita melakukannya dgn rasa pesimis, maka kita tdk akan mendapatkan hasil yg maksmimal. Andalkanlah Tuhan dalam setiap pekerjaanmu.

3. Hadapi hari dgn antusias >> Antusias berasa dari kata entheos yg berarti di dalam Tuhan.
Sertakan Tuhan dalam setiap hari-harimu. Sertakan Tuhan dalam setiap rencanamu, maka Tuhan akan menyertai setiap langkahmu.

Rabu, 03 Juni 2015

NIKMATI BERKAT TUHAN SETIAP PAGI

Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. (Mazmur 90:14)

Manusia supersibuk, gila kerja--sebutan semacam ini tidak asing lagi di telinga kita. Bagi orang seperti itu, nyaris tidak ada waktu yang tersisa sedikit pun untuk beristirahat. Tidak ada waktu untuk keluarga. Mereka rela bangun pagi-pagi buta dan pulang larut malam demi mengejar karier dan uang. Hidup mereka cuma untuk bekerja, bekerja, dan bekerja seakan-akan esok tidak ada uang yang beredar lagi. Ada juga orang yang dicekoki dengan pikiran bahwa karier dan uang melimpah adalah satu-satunya kesuksesan. Ya--walaupun kesuksesan itu kemudian dibayar dengan depresi, kegelisahan, keletihan yang luar biasa, dan kehilangan peluang untuk menikmati hidup.

Pemazmur menyadari benar betapa terbatas hari-harinya hidup di bumi ini. Karena itu, ia meminta kepada Allah untuk mengajarinya menghitung hari dengan bijaksana (ay. 12). Bijaksana saat ia menjalani hidupnya untuk bersyukur dan menikmati segala hal yang Allah berikan kepadanya. Sebab itu ia berdoa, "Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami."

Bagi sebagian orang, mengisi setiap hari dengan sibuk bekerja adalah cara menikmati hidup. Tetapi, apakah hal itu benar-benar memberikan kenikmatan sejati? Bukankah hal itu justru membuat kita letih dan tertekan? Kita butuh berhenti sejenak dan merenungkan betapa hebat kasih setia Tuhan dalam hidup kita. Menikmati kasih setia Tuhan setiap pagi membangkitkan sukacita dan kekuatan baru dalam hidup kita. --Samuel Yudi S

MENIKMATI KEHADIRAN TUHAN DAN BERKAT-NYA SETIAP PAGI MENDATANGKAN SUKACITA DALAM MENJALANI HARI-HARI KITA.

Persahabatan Sejati

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??
MEREKALAH SAHABAT ANDA

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17:17.

Bersyukurlah kepada Tuhan Yesus  yang telah memberikanmu sahabat... 

Jumat, 29 Mei 2015

Kasih Karunia Tuhan

Dalam sebuah konseling, seseorang mengaku telah jatuh dalam dosa yang sangat parah. Akibat perbuatannya tersebut ia merasa bahwa dosanya sudah tidak mungkin diampuni oleh Tuhan. Ia berkata, "Saya sudah jatuh sangat dalam." Karena beranggapan bahwa Tuhan tidak mungkin mengampuninya lagi, orang ini jadi sangat tertuduh, minder, dan bahkan tidak bisa berdoa lagi.

Dalam menyelesaikan dosa manusia, Tuhan Yesus telah turun ke bagian bumi yang paling bawah dan naik melebihi segala langit. Kata "paling bawah" menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu yang lebih dalam lagi. Kejatuhan kita mungkin sangat parah, tetapi Tuhan Yesus sudah mencapai tempat yang paling dalam untuk menyelesaikan dosa kita. Artinya, tidak ada dosa yang tidak bisa Tuhan Yesus selesaikan. Kematian-Nya di kayu salib sungguh ajaib sebab Dia mati satu kali untuk menyelesaikan semua jenis dosa di seluruh dunia bagi semua orang yang pernah lahir ke dunia.

Paulus berkata bahwa ia mengarahkan pandangannya ke depan, melupakan apa yang ada di belakangnya, termasuk segala kegagalan dan dosanya (Fil. 3:13). Paulus mengakui bahwa dirinya adalah penganiaya jemaat. Tetapi, Paulus tidak mau mengarahkan pandangan pada betapa parahnya ia telah jatuh, sebaliknya ia mengarahkan pandangan pada betapa tingginya kasih karunia Allah yang ada di dalam Tuhan Yesus.

Marilah kita menerima kasih karunia-Nya, yang mampu menyelesaikan masa lalu kita yang begitu buruk dan membawa kita kepada masa depan yang sejahtera. --

TIDAK ADA DOSA YANG TERLALU PARAH UNTUK DISELESAIKAN OLEH ANUGERAH TUHAN.

"Tuhan Maha Tahu"

Satu kali, sebuah keluarga Kristen makan malam bersama di sebuah rumah makan. Seperti biasa, sebelum makan sang ayah memimpin doa, “Tuhan, kami mengucap syukur atas setiap makanan dan minuman yg Engkau sediakan bagi kami. Berkati semua di dalam nama Yesus, Amin.”

Selesai berdoa, mereka pun mulai makan, “Bah, asin sekali sayurnya!” Kata sang ayah.
Demikian ketika menuangkan teh yg tersedia, “Tehnya pait bener, gulanya habis ya?”,
“Dagingnya gak enak, alot!
Rugi kita makan di sini!” Demikian sah ayah memprotes hidangan di rumah makan tersebut.

Putrinya yg masih kecil melihat itu dan bertanya kpda ibunya, “Ma, Tuhan dgr tdk sih doa kita sebelum makan tadi?” Sang ibu menjawab, “Tentu saja Tuhan dgr sayang.” Lalu, putrinya bertanya kpda ayahnya, “Pah, apa Tuhan dgr kalo papa marah2 saat makan?” Sang ayah kemudian menjawab dgn sedikit pelan, “Ehm.. ya.. Sepertinya Tuhan jg mendengar, Sayang karna Tuhan Maha tahu.”
“Jadi kira2 mana yg lebih Tuhan percaya ya Pa? Doa atau ucapan papa barusan?”

Semoga ilustrasi di atas jg bisa menjadi pelajaran bagi kita.
kadang kala, orang Kristen berdoa seperti seorang artis naik ke atas panggung. Atau kita berdoa seperti berbicara di telephone.
Maksudnya, saat berdoa kita mungkin tampil dgn begitu manis, penuh ucapan syukur dan penuh iman. Tapi begitu membuka mata dan menghadapi kenyataan yg terjadi kadang sikap kita berubah, bisa berbalik 180 derajat.
Seolah-olah Tuhan hanya mendengar saat kita menutup mata dan berdoa saja. Padahal Alkitab berkata, Tuhan melihat hati. (I Samuel 16:7). Artinya, Ia bukan saja sekadar tradisi dimana kita melapor pada sang Bos.

Doa tentu bkn cara kita meyakinkan diri sendiri. Tapi doa adalah tanda penyerahan diri kita kepadaNya.
Tuhan Maha tahu, tapi kita tetap perlu berdoa sebab itulah bukti bahwa kita memang percaya kepadaNya.

Jadi janganlah kamu seperti mereka, karna Bapamu mengetahui apa yg kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya
Tuhan Yesus memberkati

Sabtu, 23 Mei 2015

Waktu Tuhan bukan Waktu kita

kita pasti pernah mendengar cerita dalam
Markus 5:21-34.
Seorang perempuan yg 12thn lamanya mengalami pendarahan.
Sekian lamanya ia mengerahkan tenaganya untuk mengalami kesembuhan.
Saya bisa bayangkan brp bnyak dia mencucurkan airmata dan hampir putus asa.
Hari itu dia tdk akan menyadari bahwa waktu Tuhan telah tiba baginya, dia melangkah menghampiri Tuhan di tengah kerumunan banyak orang. Dan sebuah sentuhan telah mengubah segalanya.
Seringkali kita menginginkan apa yg kita doakan Tuhan menjawabnya segera. Namun kita bisa belajar bahwa waktu Tuhan bukan waktu kita. Belajarlah untuk tetap setia dan memegang janji Tuhan.

Percayalah pengharapanmu di dalam Tuhan tidak akan pernah sia-sia.tetap setia. Percayalah satu langkah lagi di  depanmu Tuhan menyediakan mujizat bagi saudara dan saya..

mari saat ini katakan dengan IMAN  :
"Ku yakin dan  percaya ada waktunya Tuhan, semua akan indah pada waktuNya."

Melawan iblis

Kita pasti tidak asing dengan mahluk yang bernama iblis. Iblis selalu mencari celah untuk masuk dan mengganggu kebidupan kita khususnya anak-anak muda. Iblis selalu mencari cara untuk membuat anak-anak Tuhan jatuh ke dalam dosa dan menjauhkan kita dari kasih Bapa.

Teman-teman yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus ada sebuah ilustrasi tentang  Rumah seorang pria tua yang  berulang kali dijarah oleh kawanan pencuri yang masuk lewat jendela rumahnya.
Si pria tua itupun berusaha keras mencari ide agar para pencuri itu tidak datang lagi kerumahnya.
Akhirnya, ia menemukan ide dengan menggunakan 3 cara,
yaitu memasang lampu penerang, membunyikan bunyi-bunyian, dan anjing penggonggong .
kemudian malamnya pria itu membiarkan lampunya menyala, membunyikan bunyi-bunyian berupa lonceng yang sengaja dipasang pada jendela. Sedangkan si penggonggong itu adalah anjing kecil yang suka menggonggong.
Dan benar saja , dengan ketika cara tadi , akhirnya kawanan pencuri itu pun tidak datang lagi ke rumah pria tua tersebut.

Teman-teman yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Alkitab mengatakan bahwa iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Iblis berusaha mencuri kehidupan kita .
tetapi kita punya 3 cara untuk mencegahnya , seperti cara yang dilakukan pria tua tadi .
pertama, menggunakan penerang. penerangnya adalah Firman Allah (Mzm 119:105) firmanMu pelita dan Terang bagi jalanku . Kebenaran Firman Allah akan menyingkap semua kebohongan iblis. Jika kita tinggal di dalam Tuhan maka kehidupan rohani kita akan kuat. Iblis pun akan susah menyerang kita. yang keDua, bunyi-bunyian yang adalah kesaksian kita (Why 12 :11). Beritakan injil kepada setiap orang, bersaksilah tentang juruslamat dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib, maka iblis tidak akan tahan mendengarnya. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kita bisa mengalahkan iblis, yaitu dari kesaksian kita . dan ketiga, penggonggong yang dimaksud adalah Doa kita (Ef 6:8). Saat iblis bermaksud menyerang kita, seruhkanlah doa-doa kita kepada Tuhan . Doa-doa yang penuh kuasa mampu menghancurkan kuasa jahat . Mari berjaga-jaga setiap waktu di dalam roh dan berdoa dengan tak putus-putusnya seperti firman Tuhan dlm tesalonika 5:17 tetaplah berdoa karena iblis selalu mengelilingi dan siap menyerang kita.  seperti Firman Tuhan kita dihari ini yang terdapat dlm 1 Petrus 5:8  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Teman2 yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus
jangan pernah sekalipun membiarkan diri kita lengah, tetaplah tunduk kepada Allah, lawanlah iblis, makan ia akan lari daripada kita. Itulah kata firman Tuhan. Ya, dengan kuasa Firman Tuhan, kesaksian, dan seruan Doa kita  maka kita akan menjadi umat berkemenangan .

Minggu, 17 Mei 2015

Jangan Ragukan Janji Tuhan

"Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." Mazmur 119:140

Sebagai manusia adalah mudah bagi kita untuk berjanji, namun untuk menepati janji itu tidaklah gampang, bahkan seringkali meleset.  Banyak orang kecewa karena orang yang diharapkan ternyata telah ingkar janji. Seorang
pemuda berjanji hendak menikahi seorang gadis, ternyata janji itu tidak ia tepati, ia malah berpaling ke lain hati dan
meninggalkan gadis itu.  Janji manusia seringkali berujung pada kekecewaan, padahal pepatah dunia mengatakan
bahwa janji adalah utang, sebab itu bayarlah janjimu supaya jangan berutang.

Bagaimana dengan Tuhan kalau Dia berjanji? Alkitab menyatakan bahwa "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya," (2
Petrus 3:9a) dan "Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur
peleburan di tanah." (Mazmur 12:7).  Karena itu jangan pernah ragu akan janji Tuhan.  Ketika berada dalam pergumulan yang berat jangan pernah putus pengharapan.

Pandanglah Tuhan Yesus dan pegang janji firmanNya. Jangan melihat kepada berapa besar persoalan yang kita
alami, tetapi lihat dengan mata iman betapa besar kuasa dan kemampuan Tuhan kita karena kuasaNya sungguh tak
terbatas untuk menolong umatNya.
Kalau pergumulan doa kita belum juga beroleh jawaban, jangan kecewa! Sebaliknya tetap nanti-nantikan Tuhan dan praktekkan firmanNya.
Salah satu cara: carilah ayat-ayat dalam Alkitab yang berkenaan dengan masalah yang kita alami, lalu berdoalah sesuai dengan janji Tuhan.  Saat kita sedang bergumul dalam masalah ekonomi, pegang ayat ini: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19) dan perkatakan itu dengan penuh iman. Ketika kita sedang diliputi oleh rasa takut katakan pada hatimu,
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekeaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-
Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).

Ketika kita sedang bergumul dengan sakit-penyakit pegang janji firman Tuhan ini: "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1 Petrus 2:24b). 

Kuasa firman Tuhan itu amat dahsyat
dan kekuatan janji firmanNya sangat teruji. Oleh sebab itu peganglah teguh janji firman Tuhan, sediakan waktu untuk
belajar dan merenungkan firmanNya karena Tuhan ada di balik setiap kata dari firmanNya. Tuhan berkata,  "...sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."  (Yeremia 1:12)

Sabtu, 16 Mei 2015

Jangan Menjadi Angkuh


Seringkali keberhasilan, kesuksesan, kekuatan dan ketenaran membuat orang mudah lupa diri dan menjadi semakin angkuh. Perhatikan apa yang ditulis
Rasul Yohanes ini: "...semua yang ada di dalam dunia, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. " (1 Yohanes 2:16 ). Jadi keangkuhan hidup berasal dari
dunia, bukan dari Tuhan.

Banyak orang sudah jatuh terjerembab ke suatu kehidupan yang angkuh, apalagi mereka yang kaya dan berpangkat. Mulai memandang sebelah mata orang lain dan hanya mau menjalin hubungan dengan
orang-orang selevelnya saja. Terhadap orang yang ada  'di bawahnya' mereka menjaga jarak. Ingat! Setiap keegahan yang tidak memuliakan nama Tuhan
adalah suatu keangkuhan. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati. Jika kita saat ini berhasil dan sukses semata-mata karena campur tangan Tuhan, bukan karena kuat dan gagah kita. Kesuksesan haruslah
disertai dengan kerendahan hati dan juga ucapan syukur kepada Tuhan sehingga kita tidak mencuri kemuliaan nama Tuhan, sebab semua itu karena Dia dan berasal dari Dia.

Belajarlah dari raja Daud, yang walaupun dilimpahi dengan kekayaan dan kejayaan yang luar biasa tetap sadar bahwa semua yang dia miliki itu berasal dari
Tuhan, Daud tidak punya arti apa-apa. Tertulis:  " ...diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa ." (Yohanes 15:5b ). Meski telah menjadi  'orang besar' Daud tidak menjadi angkuh. Simak pengakuan Daud ini:  " Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-
galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan
dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa
membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu."
  ( 1 Tawarikh 29:11-13 ).

Bila kita sadar dan mengerti bahwa semua yang kita miliki ini berasal dari Tuhan, tentunya kita tidak akan angkuh!

Isilah Pikiran dengan hal positif

Baca: Filipi 4:1-9
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. "
Filipi 4:8

Ayat nas di atas menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif karena hal itu akan berdampak dalam kehidupan kita. Pikiran
kita dapat menentukan setiap perkataan dan tindakan kita. Bila yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal yang positif maka hal-hal yang baik akan terjadi bagi
kita.

Rasul Paulus menasihatkan agar pikiran setiap orang percaya diisi dengan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar bajik (baik) dan semua yang patut dipuji. Untuk memiliki pikiran yang selalu positif tidak ada jalan lain selain harus taat kepada firman Tuhan. Inilah yang dilakukan Rasul Paulus: " Kami menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus, "
( 2 Kristus 10:5b ).

Menaklukkan pikiran kepada Kristus berarti kita mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan setiap hari. Dengan firman Tuhan kita dituntun untuk selalu berpikiran positif. Itu berarti pikiran yang benar dan positif adalah modal bagi Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasaNya dalam kehidupan kita. Oleh
karena itu " Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus, "  ( Filipi 2:5 ).

Bagaimana dengan Saudara? Apakah hari-hari kita masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif? Kuatir, takut, cemas, putus asa dan sebagainya?
Tanggalkan itu semua! Jangan biarkan Iblis menjajah dan menghancurkan hidup kita dengan menebar hal-hal negatif di dalam pikiran kita. Kita harus bisa
melawannya! Bawa semua beban permasalahan kepada Tuhan! Kuncinya pada pikiran kita sendiri, bukan pada tangan orang lain. Ada tertulis:  " Sebab
seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. " (Amsal 23:7a ). Mari kita belajar untuk mensyukuri segala berkat Tuhan yang
ada pada kita, itu yang akan membebaskan kita dari beban-beban kehidupan yang menjadi sumber
kekuatiran dan ketakutan kita.

Dengan berpikiran positif kita sedang mengaktifkan iman kita bekerja, yang ada pada saat yang tepat pasti akan terjadi dan menjadi kenyataan!

DI DALAM TUHAN SELALU ADA JALAN KELUAR!

Ketika berada dalam lembah kekelaman, ujian atau masalah yang berat, seringkali kita bertanya kepada Tuhan, "Mengapa Tuhan hal ini bisa terjadi? Tuhan,
mengapa Engkau meninggalkan aku?" Ketahuilah bahwa adakalanya Tuhan mengijinkan kita masuk ke suatu keadaan yang sepertinya tidak ada harapan, dengan tujuan menguji kesetiaan dan iman kita. Karena itu kita tidak boleh menyerah dan putus asa.
Saat berada di dalam perut ikan, Yunus tetap mengarahkan imannya kepada Tuhan dengan berkata, "Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus." (Yunus 2:7).

Jangan sekali-kali kita lari mencari pertolongan atau bersandar kepada manusia karena kita pasti akan kecewa dan Alkitab pun menentang hal itu. Tertulis :  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5).  Larilah kepada Tuhan, berseru-seru padaNya sampai pintu sorga terbuka.

Berhentilah menggerutu dan berkeluh kesah sebaliknya tetaplah tenang dan ucapkanlah syukur kepada Tuhan,
karena "Hati yang tenang menyegarkan tubuh," (Amsal 14:30a) dan di situlah letak kekuatan kita (baca Yesaya 30:15 ). Secara manusia Yunus sudah tidak memiliki harapan untuk hidup, tapi ia masih bisa berkata, "Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu;  apa yang kunazarkan akan kubayar.  Keselamatan adalah dari Tuhan!" (Yunus 2:9).

Dengan mengucap syukur semangat yang padam dapat bangkit kembali dan iman yang sudah lemah dapat dikuatkan.  Ingat!  Kuasa Tuhan tidak dapat bekerja apabila iman kita padam. Sekalipun
manusia berkata itu mustahil, penyakitmu tidak akan sembuh, rumah tanggamu akan hancur, selalu ada harapan dan jalan keluar di dalam Tuhan. Tiada sesuatu yang mustahil bagi Tuhan! Sebesar apa pun persoalan kita Tuhan Yesuslah jawaban! Sebagaimana Tuhan sanggup mengeluarkan Yunus dari dalam perut ikan seperti tertulis:
"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat." (Yunus 2:10), Dia pun sanggup menolong kita.
"Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di paang belantara." Yesaya 43:19b

Senin, 27 April 2015

Cara Berdoa yang menyentuh Hati Tuhan

"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  Yakobus 4:3

      Adalah penting bagi kita untuk selalu diingatkan betapa penting doa itu bagi orang percaya.  Doa adalah nafas hidup kita.  Dengan kata lain setiap orang percaya harus hidup di dalam doa setiap waktu.  Doa adalah sarana komunikasi kita dengan Tuhan dan itu berarti harus terjadi dua arah.  Ada saatnya kita yang berbicara kepada Tuhan dan Tuhan yang mendengarkan, dan ada saatnya Tuhan yang berbicara kepada kita melalui firmanNya kemudian kita yang mendengar.

     Tuhan menghendaki hubungan yang karib antara kita denganNya terjalin terus setiap hari dan setiap saat.  Namun banyak orang Kristen yang tekun berdoa hanya ketika mereka perlu saja, saat dalam masalah dan pergumulan yang berat.  Sebaliknya jika semuanya baik-baik saja, usaha lancar, tubuh sehat-sehat saja dan sebagainya, doa tidak lagi menjadi prioritas utama dalam hidupnya.  Lalu, doa yang berkenan kepada Tuhan itu doa yang bagaimana?  Doa yang berkenan kepada Tuhan adalah doa yang disertai dengan iman.  Artinya doa yang percaya kepada firman Tuhan yang terdiri dari rencanaNya yang baik untuk hidup kita, dan kepada janji-janjiNya yang adalah ya dan amin.  Mungkin selama ini kita sudah berdoa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tetapi doa kita belum juga dijawab Tuhan.  Jangan langsung menyalahkan Tuhan!  Koreksi terlebih dahulu dan perhatikan bagaimana kita berdoa.  Adakah kita berdoa dengan sikap hati yang benar, atau kita berdoa hanya bertujuan untuk memuaskan segala keinginan pribadi kita?

     Sesungguhnya Tuhan tahu persis apa pun yang menjadi kebutuhan kita, dan Dia pasti akan memenuhi kebutuhan kita.  Namun pada waktu berdoa kita harus bisa membedakan antara berdoa dengan iman dan berdoa memaksakan kehendak kepada Tuhan demi kepentingan diri sendiri.  Mengklaim janji Tuhan itu baik, tetapi janganlah hal itu demi memuaskan nafsu duniawi kita.  Seringkali kita menjadi iri hati ketika melihat orang lain lebih berhasil dari kita, lalu kita protes kepada Tuhan mengapa Tuhan tidak memberkati kita seperti orang itu.

Berdoalah bukan pada saat kita membutuhkan segala sesuatu, tetapi berdoalah kepada Tuhan setiap saat untuk membangun keintiman dengan Tuhan;  pasti berkat akan dicurahkan kepada kita.

JAWABAN DOA: Tidak Atau Tunggu

Baca:  Mazmur 22:1-6

"Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku."  Mazmur 22:2b

Jika apa pun yang kita doakan langsung dijawab  'ya'  oleh Tuhan tidak akan ada masalah.  Bagaimana kalau jawaban dari Tuhan adalah  'tidak'?  Umumnya reaksi negatif yang kita tunjukkan:  kecewa, bersungut-sungut, mengeluh, marah dan kemudian menyalahkan Tuhan.  Kita tidak siap menerima kenyataan.  Jika Tuhan tidak mengiyakan atau menolak permintaan kita bukan berarti Tuhan pilih-pilih orang atau bertindak jahat kepada kita.  Tuhan berkata  'tidak'  oleh sebab kita salah berdoa:  apa yang kita minta dalam doa semata-mata hanya bertujuan untuk memuaskan keinginan daging kita.  "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  (Yakobus 4:3).

     Terkadang jawaban Tuhan terhadap doa kita adalah  'tunggu'.  Banyak orang berpendapat bahwa menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan sehingga kita tidak sabar menanti-nantikan Tuhan.  Ketidaksabaran menunggu jawaban dari Tuhan inilah yang seringkali menjadi penyebab kegagalan kita mengalami penggenapan janji Tuhan.  Daud dalam mazmurnya menasihati,  "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"  (Mazmur 27:14).  Sudah menjadi sifat alamiah bahwa manusia umumnya menginginkan segala sesuatunya secara instan.  Dan ketika pertolongan Tuhan sepertinya berlambat-lambat kita pun menyerah di tengah jalan dan tidak lagi berdoa.  Berdoa itu membutuhkan konsistensi dari orang yang melakukannya.  Karena itu Tuhan Yesus menasihati kita agar berdoa dengan tidak jemu-jemu  (baca  Lukas 18:1-8).  Jangan menyerah sampai kita melihat Tuhan bekerja!

     Bukan Tuhan sengaja mengulur-ulur waktu, tetapi Ia tahu waktu yang tepat dan terbaik bagi kita.  Waktu Tuhan itu tidak pernah terlambat atau terlalu cepat,  "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,"  (Pengkotbah 3:11).  Selalu ada maksud dan tujuan Tuhan di balik penundaan-Nya:  Ia ingin menguji kesabaran kita, menguji ketekunan kita dan mengajar kita untuk bergantung kepada-Nya.  Yang pasti janji Tuhan adalah ya dan amin!

"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan..."  Yeremia 33:14

Selasa, 14 April 2015

Tujuan Hidup untuk Kemuliaan Tuhan

Ayat Bacaan: Yosua 23:1-16

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.

Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Filipi 1:22

Banyak orang yang berusaha mencari tujuan arah hidupnya. Ada yang bertujuan menjadi orang yang kaya dan sukses, menjadi pengusaha dan sebagainya. Semua harapan dan keinginan itu tidaklah salah, tetapi jangan sampai semua harapan itu menjadi tujuan hidup kita. Kalau tujuan hidup kita hanya untuk kepentingan diri sendiri, kita akan kehilangan arti dari tujuan hidup yang sejati, bahkan kita tidak akan pernah menjadi puas sekalipun kita sudah mencapai semua harapan kita, sebab keinginan manusia tidak pernah terpuaskan dan manusia akan selalu tergoda mencari sesuatu yang lebih lagi. Firman Tuhan mengatakan bahwa semua yang ada di dalam dunia adalah keinginan mata, keinginan daging serta keangkuhan hidup. Saat kita larut di dalamnya, maka kita dapat kehilangan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Lambat laun hidup kita akhirnya dikuasai oleh keinginan daging.  Jadi kita harus dapat merenungkan apa tujuan hidup kita. Tujuan hidup yang sejati adalah  mencari kehendak Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup kita. Itu artinya kita harus mendahulukan Tuhan lebih dari semua kepentingan kita, dan kita berfokus pada Tuhan. Matius 6:33 mengatakan ketika kita mencari kerajaan Tuhan dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Oleh sebab itu, janganlah cemas atas apa yang kita perlukan sebab Tuhan sudah menyediakan bagi umatNya.

Tujuan hidup kita di dalam Tuhan itu sifatnya kekal, namun semua yang ada dalam dunia hanya bersifat sementara. Tuhan menyediakan hidup yang kekal sehingga kita juga harus melakukan sesuatu yang bersifat kekal, misalnya memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, melayani Tuhan dan selalu menyenangkan hati Tuhan. Semua ini tidaklah sia-sia sebab akan Tuhan perhitungkan bagi kita. Saat kita menabur perkara yang kekal, kelak kita juga akan menuainya. Ketika kita memiliki tujuan hidup yang mulia, bukan berarti semua tanpa tantangan, namun kita harus terus maju untuk menggenapi rencana Tuhan bagi kita. Jika hari ini kita sudah berada di jalur yang benar, jangan biarkan dosa menjadi penghalang terhadap tujuan hidup yang kekal. Milikilah iman yang teguh di dalam Tuhan.

Renungkanlah hal ini: apakah gunanya jika kita sudah mencapai semua keinginan kita namun pada akhirnya kita jauh dari Tuhan? Semuanya akan menjadi sia-sia. Jadi, kejarlah segala sesuatu yang bersifat kekal dan pastikan bahwa kita memiliki tujuan hidup yang hanya menyenangkan dan memuliakan Tuhan. Amin.

Jumat, 10 April 2015

JANGAN MELEPASKAN KEPERCAYAAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup

Baca:  Ibrani 10:32-39

"Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya."  Ibrani 10:35

Iblis tahu benar titik lemah yang seringkali membuat manusia mengalami kejatuhan, yaitu berkenaan dengan materi dan segala kenyamanan daging.  Iming-iming uang atau kekayaan, kedudukan atau pangkat, popularitas dan juga soal jodoh seringkali membuat banyak orang tidak tahan dan akhirnya bertekuk lutut.

     Setelah gagal mencobai Yesus di padang gurun,  "...ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik."  (Lukas 4:13).  Artinya Iblis tidak pernah menyerah begitu saja, ia menunggu waktu yang tepat dengan mencari celah sekecil apa pun untuk menjatuhkan manusia.  "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh,"  (1 Petrus 5:8-9).  Menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat hari penghukuman bagi Iblis dan bala tentaranya sudah di depan mata, karena itu Iblis tidak menyia-nyiakan waktu, rela bekerja overtime demi mencari mangsa sebanyak-banyaknya.

     Kalau Iblis sedang giat-giatnya bekerja, di sisi lain banyak sekali orang Kristen bermalas-malasan mengejar perkara-perkara rohani oleh karena fokus mereka yang mengalami pergeseran:  tidak lagi mengumpulkan  'harta'  di sorga tapi berlomba-lomba mengumpulkan  'harta'  duniawi.  Bahkan tidak sedikit yang mundur dari iman dan rela menanggalkan atributnya sebagai pengikut Kristus karena tergiur oleh tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan, sehingga matanya menjadi silau dan akhirnya pertahanan iman pun roboh.  Rasul Paulus menasihati,  "...tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."  (Filipi 2:12-13).  Jangan sekali-kali mundur dari iman, sebab apabila kita melakukannya dengan tekun kita akan menerima upah yang besar dari Tuhan, sebab tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan.

"Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?"  Galatia 3:3

Rabu, 08 April 2015

Takut Akan Tuhan

Apa sihh arti Takut akan Tuhan itu bagi orang kristen?
Takut akan Tuhan itu berbeda loh artinya dengan takut kepada hantu ataupun takut kepada boss kita atau guru kita . takut akan Tuhan artinya kita hidup dengan menghormati Tuhan. Kalo takut kepada hantu mungkin kita akan lari karena ketakutan kan tapi kalo takut akan Tuhan itu gak mungkin kan kita akan lari ketakutan sprti kita melihat hantu . hehehe..
Tuhan itu bukan pribadi yang menyeramkan kok jadi gak usah lari yah kalo Tuhan ingin bertemu kita. Tuhan itu baik dan penyayang. Tuhan menyuruh kita untuk hidup takut akan Tuhan itu artinya hidup dengan menghormati Tuhan. Nah bagaimana yah cara kita menghormati Tuhan? Menghormati Tuhan itu artinya kita taat dgn firmanNya dan hidup dgn dasar Firman Tuhan kita bisa lihat dalam Amsal 16:20  Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN) wooww ayat ini luar biasa yah . dgn hidup dalam Firman Tuhan kita akan mendapat kebaikan dan sukacita yang tak terkatakan, hidup dengan dasar Firman Tuhan itu gak akan rugi kok malahan kita dapat berkat dan dijauhkan dari segala godaan iblis. Selain hidup dalam Firman Tuhan kita juga harus mengandalkan Tuhan (yer 17:7 diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan...) hidup kita pun akan senantiasa diberkati Tuhan ketika kita selalu mengandalkanNya. Percayalah ketika kita hidup takut akan Tuhan pasti kita akan merasakan sukacita yang luar biasa dan hidup kita pun akan lebih berwarna. Saya pun sudah merasakan kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Banyak sekali hal yang Tuhan ajarkan kepada saya melalui FirmanNya. Rasanya tidak bisa dilukiskan dgn kata2 kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Kasih dan kebaikanya sungguh besar dan luar biasa. Saya berharap anak-anak Tuhan yang lain pun merasakan hal yang sama dengan saya. Tuhan itu dekat dan Dia gak pernah jauh.

Sabtu, 28 Maret 2015

"Mintalah Kepada Tuhan"

Kita tentu pasti memiliki banyak keinginan yg ingin dipenuhi dalam menjalani kehidupan. Dari keperluan pokok sampai keperluan penunjang. Kita pasti akan menemui banyak jalan buntu dan berbagai macam kesulitan untuk mendapatkan sesuatu.

Ada rasa takut, kuatir, kecewa, atau rasa2 yg lainnya. Bila kita memintanya kepada manusia, maka bisa jadi dia akan memberikannya atau malah sebaliknya yaitu kita tdk akan mendapatkan apapun.
Mintalah terlebih dahulu kepada Bapa di sorga. Utarakanlah semua keinginan kita kepadanya. Tuhan akan memberi apa yg kita minta melalui berbagai macam cara.
Tuhan bisa menggunakan apa aja sebagai saran untuk memberkati kita secara lahir mau pun batin.

Terkadang Tuhan memberi jawaban tdk atas permintaan kita.
Itu bukan berarti Allah tdk mengasihi kita. Justru lewat penolakan itulah Tuhan menunjukkan kasihNya kepada kita. Tuhan mengerti mana yg baik dan yg tidak.
Pandangan Allah berbeda dgn pandangan kita. Apa yg menurut kita baik, belum tentu baik pula di mata Allah. Jadi serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah bahwa Ia akan memberikan yg terbaik dalam hidup kita.

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
Mazmur 37:5

Jumat, 27 Maret 2015

Berjaga-jaga hingga kesudahannya

Masa kesudahan biasanya dikaitkan dengan kiamat. Dalam alkitab tidak tertulis tentang kiamat namun disebutkan dunia akan berakhir. Dalam film "Left Behind" digambarkan pada saat tertentu banyak orang hilang. Hanya orang yang suci saja yang hilang. Isi film tersebut sama seperti dalam injil matius 24:40. Banyak umat gereja memaknai bahwa Tuhan memilih orang-orang yang akan diambil dan akan ditinggalkan, padahal sejatinya tidak demikian. Tuhan datang melawat umatNya yaitu semua manusia, semua orang yang beriman kepadaNya. Tuhan melawat umatNya menurut kehendak dan kuasaNya.

Firman Tuhan mengajarkan untuk "berjaga-jaga" supaya tidak mudah terjerat oleh nabi-nabi palsu , gereja-gereja palsu yang menekankan kehidupan duniawi dan ajaran2 yang menyesatkan sehingga tidak lagi percaya dan beriman kepada Tuhan.

Berjaga-jaga maksudnya apakah kita sudah melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dalam aktifitas kita sehari-hari : melihat, mendengar, memperhatikan, memperdulikan, melakukan kebenaran kepada setiap orang. Tuhan Yesus berkata : Matius 25:35  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan.
Pada masa ini kita dalam masa penindasan, penganiayaan, penderitaan, kemiskinan sedang melanda. Namun kita percaya dan mengimani bahwa terang kemuliaan Tuhan akan datang untuk menghancurkan dan menyingkirkan semuanya itu serta menggantinya dengan damai sejahtera.
Berjaga-jagalah sampai kesudahannya. Maranatha !

Minggu, 22 Maret 2015

(New Massages) Surat Dari Tuhan

“Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku.” Ulangan 5:22

Kemajuan teknologi komunikasi sangat mempengaruhi budaya manusia pada akhir-akhir ini. Salah satu bidang yang cukup memberikan dampak yang besar adalah dalam bidang internet. Situs jejaring sosial membuat hampir setiap orang keranjingan berinternet, mulai dari yang sudah biasa berinternet sampai kepada orang yang sebelumnya tidak mengerti tentang internet.

Email juga merupakan salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi melalui internet, yang juga biasa disebut dengan surat elektronik. Setiap orang yang aktif menggunakan internet akan memeriksa emailnya setiap hari, apakah ada pesan baru yang telah masuk. Setiap pesan yang masuk bisa berisi berita, informasi pekerjaan/tugas, iklan, pembahasan suatu topik atau mungkin hanya sekedar untuk menanyakan kabar. “You’ve got email” dan “New messages” merupakan pesan yang muncul setiap kali ada email yang masuk.

Komunikasi melalui email telah menjadi suatu kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat perkotaan/metropolitan. Bahkan sebagian orang akan merasa bahwa ada sesuatu yang kurang jika mereka belum memeriksa emailnya. Email telah menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Sebagai umat Tuhan, kita juga harus mempunyai komunikasi yang baik dengan Tuhan kita. Sama seperti ketika kita memeriksa dan menantikan email setiap hari, sudah seharusnya juga bahwa kita juga senantiasa menantikan Tuhan dan merindukan apa yang akan Tuhan sampaikan bagi kita. Tuhan senantiasa rindu untuk menyampaikan FirmanNya bagi setiap kita. Dia senantiasa menunggu kita agar kita mau duduk diam di bawah kakiNya dan mendengar sabdaNya.

“Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Luk 10:42

Maria tahu bahwa ketika dia duduk diam di bawah kaki Yesus dan mendengarkan suaraNya maka dia telah mendapatkan yang terbaik bagi hidupnya. Maria tidak rela melepaskan Firman Tuhan yang begitu berharga dan dia selalu menantikanNya.

Ketika bangsa Israel berjalan di padang gurun, mereka senantiasa dipelihara Tuhan dengan roti manna. Tuhan menyediakan roti manna setiap hari dan bangsa Israel harus mengambilnya setiap hari juga. Roti yang mereka ambil dalam satu hari tidak akan bisa dimakan pada hari berikutnya, karena akan menjadi busuk. Oleh karena itu mereka harus selalu mengambil roti manna setiap hari.

“Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. ” Kel 16:4

Roti manna berbicara mengenai Firman Tuhan. Kita tidak bisa mengandalkan Firman yang telah kita terima kemarin atau minggu lalu, tetapi kita harus selalu mencari, membaca dan mendengar Firman Tuhan setiap hari. FirmanNya selalu baru tiap hari dan FirmanNya-lah yang akan menjadi kekuatan bagi hidup kita. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi kepada Bangsa Israel jika roti manna tidak turun selama beberapa hari saja?

Sama dengan sebagian orang yang tidak akan tahan jika mereka tidak memeriksa email mereka, demikian juga seharusnya kita sebagai umat percaya kepada Tuhan. Jika satu hari saja kita lewatkan, maka ada sesuatu yang hilang dari hidup kita.

Biarlah Firman Tuhan menjadi surat yang begitu berharga bagi hidup kita. Biarlah kita senantiasa bergairah untuk menantikan apa yang akan Tuhan sampaikan bagi kita melalui FirmanNya.

Dan melalui hidup kitalah Tuhan berbicara kepada banyak orang di seluruh muka bumi ini. Setiap langkah hidup kita menjadi kesaksian bagi orang banyak. Kita menjadi surat yang terbuka yang dapat dibaca oleh banyak orang. Orang-orang akan senantiasa rindu menantikan kasih Tuhan yang terpancar melalui hidup kita. Dan hidup kita sebagai umat percaya akan menjadi berkat bagi banyak orang. Haleluya!
.
.
“Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.” 2 Kor 3:2-3

Sabtu, 21 Maret 2015

Sudah Terujikah Kesetiaan Kita ?

"Tetapi ia menyangkalnya dan berkata:  'Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud.'  Lalu ia pergi keserambi muka  (dan berkokoklah ayam)."  Markus 14:68

     Menjelang hari penyalibanNya Tuhan Yesus mempersiapkan diri dengan berdoa.  Ia mengajak serta Petrus, Yakobus dan juga Yohanes ke taman Getsemani.  Setiba di situ Yesus maju sedikit beberapa langkah dan berdoa sendiri kepada Bapa.  Ia pun berpesan agar ketiga muridNya itu tetap berjaga-jaga.  Namun ketika Yesus datang kembali Ia menjumpai ketiganya sedang tertidur,  "Dan Ia berkata kepada:  'Simon, sedang tidurkah engkau?  Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?'"  (Markus 14:37b).

     Peristiwa di atas terjadi sampai tiga kali ketika Tuhan Yesus menjumpai mereka sedang tidur.  Petrus yang semula begitu yakin akan dirinya, bahwa ia tidak akan meninggalkan Tuhan Yesus sekali pun murid-murid yang lain meninggalkannya  (bahkan ia berani mati untuk Tuhan Yesus), kini dijumpai tertidur dan tidak mau berdoa.  Bukankah hal ini tidak jauh berbeda dengan kehidupan anak-anak Tuhan saat ini yang merasa diri sudah yakin akan kekuatan diri sendiri, sehingga menjadi lengah dan tidak mau berdoa lagi?  Tuhan Yesus mengingatkan,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:  roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).  Petrus mengandalkan kekuatan sendiri, berjalan menurut kehendak dan jalan pikirannya sendiri.  Keadaannya tentu berbeda jika ia mengandalkan Roh Kudus, di mana Roh Kudus yang akan memimpinnya seperti tertulis:  "...Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13a).

     Meninggalkan jam-jam doa akan membawa kita semakin jauh dari Tuhan, bahkan dapat menyebabkan kita meningalkan Tuhan.  Ketika Tuhan Yesus ditangkap, murid-muridNya meninggalkan Dia, tak terkecuali Petrus, dan pada waktu Tuhan Yesus dibawa menghadap Imam Besar,  "...Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar,..."  (Markus 14:54).  Baru saja Petrus berkata bahwa ia tak akan meninggalkan Tuhan Yesus  -bahkan berani mati bersama Tuhan Yesus-, sebelum ayam berkokok dua kali sudah menyagkalNya tiga kali.  Petrus tidak hanya menyangkal, bahkan  "...mengutuk dan bersumpah:  'Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!'"  (Markus 14:71). 

Bagaimana dengan kita?  Benarkah kita setia kepada Tuhan ataukah kita sudah menyangkalNya melalui perbuatan kita tanpa kita sadari?

Jumat, 20 Maret 2015

BERHALA MODERN: Hobi Dan Kesenangan


Baca:  Yakobus 4:1-10

"Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  Yakobus 4:4

Setiap orang pasti punya kesenangan dan hobi tertentu, yang adakalanya dilakukan untuk sekedar melepas penat atau sebatas mengisi waktu luang, seperti memancing, nonton televisi, nonton bioskop, nonton konser musik, nge-gym, bermain futsal, tenis, badminton, golf, hiking, travelling, browsing internet atau bermain game dan masih banyak lagi.  Semua itu adalah sah-sah saja dan wajar.  Namun adalah berbahaya sekali bila waktu-waktu yang sediakan untuk hobi dan kesenangan itu melebihi porsi sampai-sampai menyita sebagian besar waktu dan perhatian kita, bahkan membuat kita kecanduan.

     Banyak orang rela mengeluarkan uang banyak dan bersikap royal demi hobi dan memuaskan hasrat pribadi, namun bila hendak memberikan persembahan untuk pekerjaan Tuhan, mereka pikir-pikir dan selalu hitung-hitungan;  ada yang rela menghabiskan waktu seharian di lapangan golf pada hari Minggu dan meninggalkan jam-jam ibadah karena takut kehilangan kliennya;  ada anak-anak muda yang kecanduan browsing internet karena kecanduan situs-situs porno, ber-chatting ria dengan orang yang baru dikenalnya lewat jejaring media sosial, bermain game yang berbau kekerasan secara online sampai-sampai mereka lupa waktu untuk makan dan belajar;  tidak sedikit pula yang lebih memilih tidak berdoa dan tidak bersaat teduh daripada harus melewatkan satu episode sebuah cerita sinetron.

     Thomas Guthrie, penyanyi, pencipta dan gitaris kenamaan Amerika menulis:  "Jika anda lebih mencintai suatu kesenangan lebih daripada doa-doa anda, sebuah buku lebih daripada Alkitab, seseorang lebih daripada Kristus, atau suatu kegemaran lebih daripada pengharapan akan surga, waspadalah."  Salah satu upaya Iblis untuk memperhamba manusia adalah dengan mengalihkan fokus kita kepada hal-hal duniawi, menjadikan kita mengasihi dunia ini dengan menawarkan segala kenikmatan dan kesenangannya sehingga kita tidak lagi mengutamakan Tuhan.

"Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu."  1 Yohanes 2:15b

Kamu Kuatir ?

"Kamu Kuatir?"

Waktu tdk akan pernah menoleh ke belakang.
Apapun masalahnya, apapun kondisinya, waktu akan tetap berjalan maju ke depan.
Waktu tdk mengenal apa itu cinta, kasih, sayang, memberi atau rasa2 yg lain. Waktu akan tetap bekerja pada fungsinya yaitu setiap detik yg telah terlewat adalah masa lalu yg hanya bisa diingat dalam kenangan.

Bagi orang2 yg mengalami sakit parah, maka waktu merupakan momok yg menakutan. Waktu ibarat sang malaikat maut yg akan datang pada waktu yg tak tentu.
Sehingga mereka takut berkawan dgn waktu. Setiap detik yg di laluinya penuh dgn kekuatiran.

Bagi seorang pekerja, maka waktu adalah uang.
Seberapa banyak kerjaan yg telah kita selesaikan, maka banyak pulalah penghasilan yg kita dapatkan. Maka secara tdk langsung, waktu telah menjadikan manusia sebagai hamba uang. Mereka akan kuatir bila tdk bekerja maka sama halnya tdk makan.

Waktu kerap menjadi teman pelbagai masalah.
Waktu kerap menjadi sasaran ketika masalah2 tersebut menimpa hidup manusia.
Manusia kerap menyalahkan masa lalu atas apa yg ia alami saat ini.
Tidak perlu takut dan kuatir akan hari esok. Kita hanya perlu melakukan yg terbaik hari ini, saat ini dan detik ini.
Apa yg akan kita dapatkan hari esok, merupakan tuaian dari apa yg kita tabur hari ini.

Jangan takut gagal. Kita hanya perlu melakukan segala sesuatu dgn baik dan tdk menyerah terhadap segala kegagalan.
Tuhan akan melihat seberapa besar usaha dan iman percaya kita.
Bersyukurlah dalam segala situasi dan percayalah bahwa kita akan mendapatkan yg terbaik karena Tuhan adalah sumber segala berkat.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Filipi 4:6

Tuhan Yesus memberkati

Anak Muda Yang Takut Akan Tuhan

“Dengan apakah seorang muda
mempertahankan kelakuannya
bersih? Dengan menjaganya
sesuai dengan firman-Mu.”
Mazmur 119:9

Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi pada saat ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap pertumbuhan anak muda. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-
anak muda senantiasa mengikuti perkembangan mode dan tren terbaru, dan berusaha untuk bisa menjadi pusat perhatian dari lingkungannya.
Anak-anak muda akan berusaha
agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya, sehingga apapun yang teman-temannya sedang lakukan akan mereka ikuti.

Pengaruh dari pergaulan sangat
kuat sekali kepada anak muda.
Kecenderungan emosi yang masih labil dan masih dalam kondisi untuk mencari jati diri akan membuat mereka mencoba-coba apa yang
mereka lihat dan rasakan. Oleh
karena itu anak muda perlu ekstra hati-hati dalam pergaulannya, karena masa depan mereka akan dipengaruhi dari apa yang dilakukan pada masa muda.
Tuhan ingin agar anak-anak
muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran. Pergaulan memang tetap dibutuhkan, tetapi anak muda harus tetap berada dalam pergaulan yang sehat dan positif.

Bagaimana agar anak-anak
muda dapat tetap berjalan
dalam kebenaran?

1. “Dengan menjaganya sesuai
dengan firman-Mu” Mazmur
119:9b

Firman Tuhan adalah perisai
dan filter yang paling ampuh bagi anak muda untuk dapat tetap berada dalam pergaulan yang positif. Ketika anak muda
tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka iblis akan berusaha mempengaruhi kehidupan anak muda. Segala cara akan dilakukan oleh si jahat agar anak muda dapat
terjerumus ke dalam dosa.
Pada awalnya si iblis akan
menawarkan kenikmatan, tetapi
pada akhirnya hidup anak muda
akan dihancurkan sehingga
masa depan mereka menjadi
berantakan.
“Hai orang-orang yang takut
akan TUHAN, percayalah kepada
TUHAN! –Dialah pertolongan
mereka dan perisai mereka.”
Maz 115:11.

Dengan hidup sesuai dengan
firman Tuhan, maka Tuhan akan
menjadi perisai bagi anak muda. Dia akan memberi perlindungan terhadap segala tipu muslihat si iblis. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat menghindari akal bulus si iblis. Hanya dengan
menjaganya sesuai dengan
firman Tuhan, maka anak-anak
muda dapat tetap aman dalam
pergaulan.

2. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Kor 15:33

Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah anak muda akan terbentuk. Jika bergaul dengan teman-teman yang pintar, aktif dalam kegiatan positif, takut akan
Tuhan dan rajin beribadah, maka anak muda akan ikut menjadi seperti teman-temannya itu.
Tetapi jika anak muda bergaul
dengan teman-teman yang
mempunyai kebiasaan buruk
seperti merokok, bolos,
pergaulan bebas, kehidupan
malam, perkelahian,
pemberontakan terhadap orang
tua, pencurian, narkotika dan
obatan-obatan; maka tinggal
menunggu waktu sampai
kebiasaan mereka akan menjadi
sama dengan teman-temannya
itu.
Memilih teman merupakan hal
yang sangat penting bagi anak
muda. Bukan berarti anak muda
harus sombong dan tidak perlu
mengenal orang lain, anak muda tetap perlu bergaul secara luas. Maksud dari teman disini adalah orang lain yang dapat dijadikan sebagai orang yang ditemui hampir setiap hari, orang yang menjadi
tempat untuk mencurahkan isi
hati, orang yang dapat mengerti
kesukaan, orang yang dapat
“nyambung” dalam pembicaraan, orang yang dapat diajak jalan-jalan ke tempat yang disukai dan lainnya. Oleh karena orang itu juga yang
akan mempengaruhi kehidupan
anak muda, maka penting sekali bagi anak muda untuk “memilih ” dengan siapa ia dapat bergaul.

Selasa, 06 Januari 2015

BERSUKACITALAH SENANTIASA

Baca:  Filipi 4:4-9

"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"  Filipi 4:4

Sukacita seharusnya menjadi bagian penting dalam hidup orang percaya.  Sukacita yang dimaksud bukanlah seperti yang dunia berikan, yang sifatnya semu dan bergantung kepada hal-hal lahiriah semata, melainkan yang bersifat kekal, yang diberikan oleh Roh Kudus, yang keluar dari dalam hati kita dan mengalir secara berlimpah meski berada di tengah badai sekalipun.  Sukacita berbicara tentang kedamaian dan kesukaan di dalam hati oleh karena Tuhan, sumber sukacita itu sendiri,  "...di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."  (Mazmur 16:11).

     Mengapa harus selalu bersukacita?  Karena kita beroleh keselamatan dari Allah di dalam Kristus.  "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu,"  (1 Petrus 1:3-6).

     Sukacita adalah salah satu dari sembilan buah Roh  (baca  Galatia 5:22-23).  Tanda dari kehidupan orang yang dewasa rohani adalah dihasilkannya buah Roh dalam keseharian hidupnya.  "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  (Matius 3:8).  Alkitab menegaskan bahwa kita dapat menghasilkan buah apabila kita memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan.  "Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku."  (Yohanes 15:4).  Tuhan Yesus berkata,  "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya."  (Yohanes 15:10), artinya kunci untuk mengalami sukacita sejati adalah taat melakukan firman dan hidup di dalam kasih.

Tak ada alasan bagi orang percaya untuk tidak bersukacita!

Jumat, 02 Januari 2015

Hati yang Gembira

Jangan Sedih Hati, Bergembiralah!

Baca:  Amsal 17

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."  Amsal 17:22 

Dalam versi The Amplified Bible ayat nas di atas berbunyi demikian:  "Hati yang gembira adalah obat yang manjur dan pikiran yang ceria memberikan kesembuhan."  Ternyata hati yang gembira dan pikiran yang ceria  (positif)  bisa menjadi obat yang mujarab dan menyembuhkan.  Karena itulah rasul Paulus juga menasihati jemaat di Filipi,  "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!  Sekali lagi kukatakan:  Bersukacitalah!"  (Filipi 4:4).

     Mengapa kita harus bersukacita senantiasa?  Karena dengan bersukacita hati kita akan tetap terjaga dalam kondisi yang baik sehingga pikiran dan perkataan kita pun akan positif,  "karena yang diucapkan mulut meluap dari hati."  (Matius 12:34b).  Kapan Saudara memiliki hati yang gembira?  Ketika hutang-hutangku sudah terbayar lunas, hati jadi gembira;  hatiku bergembira kala melihat anak-anak tumbuh dengan sehat dan pintar;  hatiku bergembira karena aku lulus dengan nilai memuaskan dan diterima di sekolah favorit.  Bergembira saat kita mengalami dan merasakan hal-hal yang menyenangkan, itu wajar.  Bagaimana jika kita sedang menghadapi masalah, terbaring lemah karena sakit, dapatkah hati kita bergembira?

     Banyak cara dilakukan orang untuk menjaga hatinya agar bergembira, salah satunya adalah dengan mendengarkan musik.  Ketika kita mendengarkan musik kita turut bersenandung dan hati pun terhibur.  Jika kita memiliki hati yang gembira tugas yag berat pun terasa ringan untuk dikerjakan, sepertinya ada energi baru yang mengalir.  Sebaliknya jika hati kita suntuk, sedih dan stres, seringan apa pun pekerjaan, terasa berat untuk dikerjakan.  Kita menjadi lemah dan tak berdaya.  Mana yang Saudara pilih:  terus menggerutu dengan muka masam selama menghadapi masalah, atau menghadapi masalah dengan hati tetap gembira?  Jika hati kita semakin gembira kita akan menjadi semakin sehat.  Bahkan di dalam Amsal 15:13 dikatakan:  "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat."  Ternyata selain menjadi obat yang manjur, hati yang gembira membuat muka kita menjadi berseri-seri, dan orang lain pun akan senang melihatnya.

     Mari belajar tetap bergembira di segala keadaan sehingga orang di sekeliling kita juga terkena dampak positifnya.  Belajarlah menikmati apa pun yang sedang kita kerjakan dan alami.

Yakinlah bahwa kita tidak sendirian, ada Yesus yang selalu peduli