Search

Jumat, 29 Mei 2015

Kasih Karunia Tuhan

Dalam sebuah konseling, seseorang mengaku telah jatuh dalam dosa yang sangat parah. Akibat perbuatannya tersebut ia merasa bahwa dosanya sudah tidak mungkin diampuni oleh Tuhan. Ia berkata, "Saya sudah jatuh sangat dalam." Karena beranggapan bahwa Tuhan tidak mungkin mengampuninya lagi, orang ini jadi sangat tertuduh, minder, dan bahkan tidak bisa berdoa lagi.

Dalam menyelesaikan dosa manusia, Tuhan Yesus telah turun ke bagian bumi yang paling bawah dan naik melebihi segala langit. Kata "paling bawah" menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu yang lebih dalam lagi. Kejatuhan kita mungkin sangat parah, tetapi Tuhan Yesus sudah mencapai tempat yang paling dalam untuk menyelesaikan dosa kita. Artinya, tidak ada dosa yang tidak bisa Tuhan Yesus selesaikan. Kematian-Nya di kayu salib sungguh ajaib sebab Dia mati satu kali untuk menyelesaikan semua jenis dosa di seluruh dunia bagi semua orang yang pernah lahir ke dunia.

Paulus berkata bahwa ia mengarahkan pandangannya ke depan, melupakan apa yang ada di belakangnya, termasuk segala kegagalan dan dosanya (Fil. 3:13). Paulus mengakui bahwa dirinya adalah penganiaya jemaat. Tetapi, Paulus tidak mau mengarahkan pandangan pada betapa parahnya ia telah jatuh, sebaliknya ia mengarahkan pandangan pada betapa tingginya kasih karunia Allah yang ada di dalam Tuhan Yesus.

Marilah kita menerima kasih karunia-Nya, yang mampu menyelesaikan masa lalu kita yang begitu buruk dan membawa kita kepada masa depan yang sejahtera. --

TIDAK ADA DOSA YANG TERLALU PARAH UNTUK DISELESAIKAN OLEH ANUGERAH TUHAN.

"Tuhan Maha Tahu"

Satu kali, sebuah keluarga Kristen makan malam bersama di sebuah rumah makan. Seperti biasa, sebelum makan sang ayah memimpin doa, “Tuhan, kami mengucap syukur atas setiap makanan dan minuman yg Engkau sediakan bagi kami. Berkati semua di dalam nama Yesus, Amin.”

Selesai berdoa, mereka pun mulai makan, “Bah, asin sekali sayurnya!” Kata sang ayah.
Demikian ketika menuangkan teh yg tersedia, “Tehnya pait bener, gulanya habis ya?”,
“Dagingnya gak enak, alot!
Rugi kita makan di sini!” Demikian sah ayah memprotes hidangan di rumah makan tersebut.

Putrinya yg masih kecil melihat itu dan bertanya kpda ibunya, “Ma, Tuhan dgr tdk sih doa kita sebelum makan tadi?” Sang ibu menjawab, “Tentu saja Tuhan dgr sayang.” Lalu, putrinya bertanya kpda ayahnya, “Pah, apa Tuhan dgr kalo papa marah2 saat makan?” Sang ayah kemudian menjawab dgn sedikit pelan, “Ehm.. ya.. Sepertinya Tuhan jg mendengar, Sayang karna Tuhan Maha tahu.”
“Jadi kira2 mana yg lebih Tuhan percaya ya Pa? Doa atau ucapan papa barusan?”

Semoga ilustrasi di atas jg bisa menjadi pelajaran bagi kita.
kadang kala, orang Kristen berdoa seperti seorang artis naik ke atas panggung. Atau kita berdoa seperti berbicara di telephone.
Maksudnya, saat berdoa kita mungkin tampil dgn begitu manis, penuh ucapan syukur dan penuh iman. Tapi begitu membuka mata dan menghadapi kenyataan yg terjadi kadang sikap kita berubah, bisa berbalik 180 derajat.
Seolah-olah Tuhan hanya mendengar saat kita menutup mata dan berdoa saja. Padahal Alkitab berkata, Tuhan melihat hati. (I Samuel 16:7). Artinya, Ia bukan saja sekadar tradisi dimana kita melapor pada sang Bos.

Doa tentu bkn cara kita meyakinkan diri sendiri. Tapi doa adalah tanda penyerahan diri kita kepadaNya.
Tuhan Maha tahu, tapi kita tetap perlu berdoa sebab itulah bukti bahwa kita memang percaya kepadaNya.

Jadi janganlah kamu seperti mereka, karna Bapamu mengetahui apa yg kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya
Tuhan Yesus memberkati

Sabtu, 23 Mei 2015

Waktu Tuhan bukan Waktu kita

kita pasti pernah mendengar cerita dalam
Markus 5:21-34.
Seorang perempuan yg 12thn lamanya mengalami pendarahan.
Sekian lamanya ia mengerahkan tenaganya untuk mengalami kesembuhan.
Saya bisa bayangkan brp bnyak dia mencucurkan airmata dan hampir putus asa.
Hari itu dia tdk akan menyadari bahwa waktu Tuhan telah tiba baginya, dia melangkah menghampiri Tuhan di tengah kerumunan banyak orang. Dan sebuah sentuhan telah mengubah segalanya.
Seringkali kita menginginkan apa yg kita doakan Tuhan menjawabnya segera. Namun kita bisa belajar bahwa waktu Tuhan bukan waktu kita. Belajarlah untuk tetap setia dan memegang janji Tuhan.

Percayalah pengharapanmu di dalam Tuhan tidak akan pernah sia-sia.tetap setia. Percayalah satu langkah lagi di  depanmu Tuhan menyediakan mujizat bagi saudara dan saya..

mari saat ini katakan dengan IMAN  :
"Ku yakin dan  percaya ada waktunya Tuhan, semua akan indah pada waktuNya."

Melawan iblis

Kita pasti tidak asing dengan mahluk yang bernama iblis. Iblis selalu mencari celah untuk masuk dan mengganggu kebidupan kita khususnya anak-anak muda. Iblis selalu mencari cara untuk membuat anak-anak Tuhan jatuh ke dalam dosa dan menjauhkan kita dari kasih Bapa.

Teman-teman yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus ada sebuah ilustrasi tentang  Rumah seorang pria tua yang  berulang kali dijarah oleh kawanan pencuri yang masuk lewat jendela rumahnya.
Si pria tua itupun berusaha keras mencari ide agar para pencuri itu tidak datang lagi kerumahnya.
Akhirnya, ia menemukan ide dengan menggunakan 3 cara,
yaitu memasang lampu penerang, membunyikan bunyi-bunyian, dan anjing penggonggong .
kemudian malamnya pria itu membiarkan lampunya menyala, membunyikan bunyi-bunyian berupa lonceng yang sengaja dipasang pada jendela. Sedangkan si penggonggong itu adalah anjing kecil yang suka menggonggong.
Dan benar saja , dengan ketika cara tadi , akhirnya kawanan pencuri itu pun tidak datang lagi ke rumah pria tua tersebut.

Teman-teman yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Alkitab mengatakan bahwa iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan. Iblis berusaha mencuri kehidupan kita .
tetapi kita punya 3 cara untuk mencegahnya , seperti cara yang dilakukan pria tua tadi .
pertama, menggunakan penerang. penerangnya adalah Firman Allah (Mzm 119:105) firmanMu pelita dan Terang bagi jalanku . Kebenaran Firman Allah akan menyingkap semua kebohongan iblis. Jika kita tinggal di dalam Tuhan maka kehidupan rohani kita akan kuat. Iblis pun akan susah menyerang kita. yang keDua, bunyi-bunyian yang adalah kesaksian kita (Why 12 :11). Beritakan injil kepada setiap orang, bersaksilah tentang juruslamat dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib, maka iblis tidak akan tahan mendengarnya. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kita bisa mengalahkan iblis, yaitu dari kesaksian kita . dan ketiga, penggonggong yang dimaksud adalah Doa kita (Ef 6:8). Saat iblis bermaksud menyerang kita, seruhkanlah doa-doa kita kepada Tuhan . Doa-doa yang penuh kuasa mampu menghancurkan kuasa jahat . Mari berjaga-jaga setiap waktu di dalam roh dan berdoa dengan tak putus-putusnya seperti firman Tuhan dlm tesalonika 5:17 tetaplah berdoa karena iblis selalu mengelilingi dan siap menyerang kita.  seperti Firman Tuhan kita dihari ini yang terdapat dlm 1 Petrus 5:8  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Teman2 yg dikasihi Tuhan Yesus Kristus
jangan pernah sekalipun membiarkan diri kita lengah, tetaplah tunduk kepada Allah, lawanlah iblis, makan ia akan lari daripada kita. Itulah kata firman Tuhan. Ya, dengan kuasa Firman Tuhan, kesaksian, dan seruan Doa kita  maka kita akan menjadi umat berkemenangan .

Minggu, 17 Mei 2015

Jangan Ragukan Janji Tuhan

"Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." Mazmur 119:140

Sebagai manusia adalah mudah bagi kita untuk berjanji, namun untuk menepati janji itu tidaklah gampang, bahkan seringkali meleset.  Banyak orang kecewa karena orang yang diharapkan ternyata telah ingkar janji. Seorang
pemuda berjanji hendak menikahi seorang gadis, ternyata janji itu tidak ia tepati, ia malah berpaling ke lain hati dan
meninggalkan gadis itu.  Janji manusia seringkali berujung pada kekecewaan, padahal pepatah dunia mengatakan
bahwa janji adalah utang, sebab itu bayarlah janjimu supaya jangan berutang.

Bagaimana dengan Tuhan kalau Dia berjanji? Alkitab menyatakan bahwa "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya," (2
Petrus 3:9a) dan "Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur
peleburan di tanah." (Mazmur 12:7).  Karena itu jangan pernah ragu akan janji Tuhan.  Ketika berada dalam pergumulan yang berat jangan pernah putus pengharapan.

Pandanglah Tuhan Yesus dan pegang janji firmanNya. Jangan melihat kepada berapa besar persoalan yang kita
alami, tetapi lihat dengan mata iman betapa besar kuasa dan kemampuan Tuhan kita karena kuasaNya sungguh tak
terbatas untuk menolong umatNya.
Kalau pergumulan doa kita belum juga beroleh jawaban, jangan kecewa! Sebaliknya tetap nanti-nantikan Tuhan dan praktekkan firmanNya.
Salah satu cara: carilah ayat-ayat dalam Alkitab yang berkenaan dengan masalah yang kita alami, lalu berdoalah sesuai dengan janji Tuhan.  Saat kita sedang bergumul dalam masalah ekonomi, pegang ayat ini: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19) dan perkatakan itu dengan penuh iman. Ketika kita sedang diliputi oleh rasa takut katakan pada hatimu,
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekeaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-
Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4).

Ketika kita sedang bergumul dengan sakit-penyakit pegang janji firman Tuhan ini: "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1 Petrus 2:24b). 

Kuasa firman Tuhan itu amat dahsyat
dan kekuatan janji firmanNya sangat teruji. Oleh sebab itu peganglah teguh janji firman Tuhan, sediakan waktu untuk
belajar dan merenungkan firmanNya karena Tuhan ada di balik setiap kata dari firmanNya. Tuhan berkata,  "...sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."  (Yeremia 1:12)

Sabtu, 16 Mei 2015

Jangan Menjadi Angkuh


Seringkali keberhasilan, kesuksesan, kekuatan dan ketenaran membuat orang mudah lupa diri dan menjadi semakin angkuh. Perhatikan apa yang ditulis
Rasul Yohanes ini: "...semua yang ada di dalam dunia, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. " (1 Yohanes 2:16 ). Jadi keangkuhan hidup berasal dari
dunia, bukan dari Tuhan.

Banyak orang sudah jatuh terjerembab ke suatu kehidupan yang angkuh, apalagi mereka yang kaya dan berpangkat. Mulai memandang sebelah mata orang lain dan hanya mau menjalin hubungan dengan
orang-orang selevelnya saja. Terhadap orang yang ada  'di bawahnya' mereka menjaga jarak. Ingat! Setiap keegahan yang tidak memuliakan nama Tuhan
adalah suatu keangkuhan. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati. Jika kita saat ini berhasil dan sukses semata-mata karena campur tangan Tuhan, bukan karena kuat dan gagah kita. Kesuksesan haruslah
disertai dengan kerendahan hati dan juga ucapan syukur kepada Tuhan sehingga kita tidak mencuri kemuliaan nama Tuhan, sebab semua itu karena Dia dan berasal dari Dia.

Belajarlah dari raja Daud, yang walaupun dilimpahi dengan kekayaan dan kejayaan yang luar biasa tetap sadar bahwa semua yang dia miliki itu berasal dari
Tuhan, Daud tidak punya arti apa-apa. Tertulis:  " ...diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa ." (Yohanes 15:5b ). Meski telah menjadi  'orang besar' Daud tidak menjadi angkuh. Simak pengakuan Daud ini:  " Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-
galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan
dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa
membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu."
  ( 1 Tawarikh 29:11-13 ).

Bila kita sadar dan mengerti bahwa semua yang kita miliki ini berasal dari Tuhan, tentunya kita tidak akan angkuh!

Isilah Pikiran dengan hal positif

Baca: Filipi 4:1-9
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. "
Filipi 4:8

Ayat nas di atas menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif karena hal itu akan berdampak dalam kehidupan kita. Pikiran
kita dapat menentukan setiap perkataan dan tindakan kita. Bila yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal yang positif maka hal-hal yang baik akan terjadi bagi
kita.

Rasul Paulus menasihatkan agar pikiran setiap orang percaya diisi dengan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar bajik (baik) dan semua yang patut dipuji. Untuk memiliki pikiran yang selalu positif tidak ada jalan lain selain harus taat kepada firman Tuhan. Inilah yang dilakukan Rasul Paulus: " Kami menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus, "
( 2 Kristus 10:5b ).

Menaklukkan pikiran kepada Kristus berarti kita mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan setiap hari. Dengan firman Tuhan kita dituntun untuk selalu berpikiran positif. Itu berarti pikiran yang benar dan positif adalah modal bagi Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasaNya dalam kehidupan kita. Oleh
karena itu " Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus, "  ( Filipi 2:5 ).

Bagaimana dengan Saudara? Apakah hari-hari kita masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif? Kuatir, takut, cemas, putus asa dan sebagainya?
Tanggalkan itu semua! Jangan biarkan Iblis menjajah dan menghancurkan hidup kita dengan menebar hal-hal negatif di dalam pikiran kita. Kita harus bisa
melawannya! Bawa semua beban permasalahan kepada Tuhan! Kuncinya pada pikiran kita sendiri, bukan pada tangan orang lain. Ada tertulis:  " Sebab
seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. " (Amsal 23:7a ). Mari kita belajar untuk mensyukuri segala berkat Tuhan yang
ada pada kita, itu yang akan membebaskan kita dari beban-beban kehidupan yang menjadi sumber
kekuatiran dan ketakutan kita.

Dengan berpikiran positif kita sedang mengaktifkan iman kita bekerja, yang ada pada saat yang tepat pasti akan terjadi dan menjadi kenyataan!

DI DALAM TUHAN SELALU ADA JALAN KELUAR!

Ketika berada dalam lembah kekelaman, ujian atau masalah yang berat, seringkali kita bertanya kepada Tuhan, "Mengapa Tuhan hal ini bisa terjadi? Tuhan,
mengapa Engkau meninggalkan aku?" Ketahuilah bahwa adakalanya Tuhan mengijinkan kita masuk ke suatu keadaan yang sepertinya tidak ada harapan, dengan tujuan menguji kesetiaan dan iman kita. Karena itu kita tidak boleh menyerah dan putus asa.
Saat berada di dalam perut ikan, Yunus tetap mengarahkan imannya kepada Tuhan dengan berkata, "Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus." (Yunus 2:7).

Jangan sekali-kali kita lari mencari pertolongan atau bersandar kepada manusia karena kita pasti akan kecewa dan Alkitab pun menentang hal itu. Tertulis :  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5).  Larilah kepada Tuhan, berseru-seru padaNya sampai pintu sorga terbuka.

Berhentilah menggerutu dan berkeluh kesah sebaliknya tetaplah tenang dan ucapkanlah syukur kepada Tuhan,
karena "Hati yang tenang menyegarkan tubuh," (Amsal 14:30a) dan di situlah letak kekuatan kita (baca Yesaya 30:15 ). Secara manusia Yunus sudah tidak memiliki harapan untuk hidup, tapi ia masih bisa berkata, "Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu;  apa yang kunazarkan akan kubayar.  Keselamatan adalah dari Tuhan!" (Yunus 2:9).

Dengan mengucap syukur semangat yang padam dapat bangkit kembali dan iman yang sudah lemah dapat dikuatkan.  Ingat!  Kuasa Tuhan tidak dapat bekerja apabila iman kita padam. Sekalipun
manusia berkata itu mustahil, penyakitmu tidak akan sembuh, rumah tanggamu akan hancur, selalu ada harapan dan jalan keluar di dalam Tuhan. Tiada sesuatu yang mustahil bagi Tuhan! Sebesar apa pun persoalan kita Tuhan Yesuslah jawaban! Sebagaimana Tuhan sanggup mengeluarkan Yunus dari dalam perut ikan seperti tertulis:
"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat." (Yunus 2:10), Dia pun sanggup menolong kita.
"Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di paang belantara." Yesaya 43:19b