Search

Rabu, 03 Juni 2015

NIKMATI BERKAT TUHAN SETIAP PAGI

Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. (Mazmur 90:14)

Manusia supersibuk, gila kerja--sebutan semacam ini tidak asing lagi di telinga kita. Bagi orang seperti itu, nyaris tidak ada waktu yang tersisa sedikit pun untuk beristirahat. Tidak ada waktu untuk keluarga. Mereka rela bangun pagi-pagi buta dan pulang larut malam demi mengejar karier dan uang. Hidup mereka cuma untuk bekerja, bekerja, dan bekerja seakan-akan esok tidak ada uang yang beredar lagi. Ada juga orang yang dicekoki dengan pikiran bahwa karier dan uang melimpah adalah satu-satunya kesuksesan. Ya--walaupun kesuksesan itu kemudian dibayar dengan depresi, kegelisahan, keletihan yang luar biasa, dan kehilangan peluang untuk menikmati hidup.

Pemazmur menyadari benar betapa terbatas hari-harinya hidup di bumi ini. Karena itu, ia meminta kepada Allah untuk mengajarinya menghitung hari dengan bijaksana (ay. 12). Bijaksana saat ia menjalani hidupnya untuk bersyukur dan menikmati segala hal yang Allah berikan kepadanya. Sebab itu ia berdoa, "Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami."

Bagi sebagian orang, mengisi setiap hari dengan sibuk bekerja adalah cara menikmati hidup. Tetapi, apakah hal itu benar-benar memberikan kenikmatan sejati? Bukankah hal itu justru membuat kita letih dan tertekan? Kita butuh berhenti sejenak dan merenungkan betapa hebat kasih setia Tuhan dalam hidup kita. Menikmati kasih setia Tuhan setiap pagi membangkitkan sukacita dan kekuatan baru dalam hidup kita. --Samuel Yudi S

MENIKMATI KEHADIRAN TUHAN DAN BERKAT-NYA SETIAP PAGI MENDATANGKAN SUKACITA DALAM MENJALANI HARI-HARI KITA.

Persahabatan Sejati

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??
MEREKALAH SAHABAT ANDA

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17:17.

Bersyukurlah kepada Tuhan Yesus  yang telah memberikanmu sahabat...