Search

Sabtu, 07 Juni 2014

Menjadi sahabat Tuhan, Mungkinkah?

Baca: Yohanes 14:14-17
"Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Yohanes 15:14

Memiliki teman karib atau sahabat adalah mudah bagi orang yang berpangkat, terkenal dan juga
kaya seperti tertulis:  "Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya" (Amsal 19:4). Sebaliknya bagi kita
yang susah, miskin, gagal dan terpuruk, sangat mudah ditinggalkan atau diabaikan teman dan
sahabat. Kita merasa sangat rendah dan
membayangkan betapa sulitnya orang mau menjadi sahabat kita, terlebih di zaman sekarang ini susah sekali menemukan a real friend, apalagi
sahabat yang "...menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."  (Amsal 17:17). Banyak orang berprinsip: "Asal dia menguntungkan, saya mau
jadi sahabatnya. Kalau tidak, I am so sorry, I say goodble!"
Mencari sahabat di antara sesama manusia saja begitu sulit, mana mungkin kita bisa mempercayai bahwa Tuhan Yesus, yang adalah
Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuhan, mau memilih kita untuk menjadi sahabatNya. Siapakah kita ini? Tapi dari pembacaan firman hari ini Ia berkata, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes15:15). Tuhan menggambarkan hubunganNya
dengan kita dalam tingkatan yang intim yaitu sebagai sahabat. Lagi-lagi, Dialah yang lebih dulu memilih kita sebagai sahabatNya, bukan kita.
Suatu anugerah yang tak terkira, di mana Yesus Kristus telah memilih kita untuk menjadi sahabatNya.
Persahabataan akan terjalin karena di dalamnya ada kasih di antara dua pihak, ada take and give.
Tuhan pun memiliki standar untuk menjalin persahabatan dengan kita. Itulah sebabnya Tuhan
memberikan firmanNya dan hukum-hukumNya itu untuk kita. Syarat utama persahabatan dengan
Tuhan adalah ketaatan kita terhadap firmanNya (ayat nas). Bersahabat dengan Tuhan berarti mau
berjalan dalam terangNya senantiasa karena Ia adalah terang dunia, yang berarti langkah kita seiring dengan langkah Tuhan, berjalan ke mana
pun Tuhan menuntun kita.
Sebaliknya jika kita tidak taat melakukan
firmanNya, tidak karib dengan Dia dan tetap berjalan dalam kegelapan, kita tidak layak disebut
sahabat Tuhan. 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku.
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia
dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar